Selasa, 29 Maret 2011

Francis L.K Hsu

Francis L.K Hsu

Francis L.K Hsu, sarjana amerika keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi , ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Konsep yang dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu, menurut francis L.K.Hsu adalah konsep jen dalam kebudayaan cina, yaitu manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian.
Dalam konsep Jen, manusia yang selaras dan berkepribadian adalah manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan paling serius, kepada siapa ia dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan dan baktinya.
Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusiapun dapat memciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selaanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada 2 macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:
1. Perasaan intelektual yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan etis yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
4. Perasaan diri yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri
5. Perasaan sosial aitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok masyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6. Perasaan religious yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi, biokimia, psikobiologi, patologi,genetika,biodemografi, evolusi biologisnya , dan lainnya.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar